Jakarta, IDN Times- Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Daerah (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono meresmikan serta melepas Tim Ekspedisi Patriot.
Strategi program Kementerian Transmigrasi melibatkan 2.000 peneliti, profesor, dosen, serta mahasiswa dari tingkat S1 hingga S3 yang akan dikirim ke 154 daerah transmigrasi di seluruh Indonesia.
"Tujuannya, atau misi utamanya adalah melakukan penelitian dan selanjutnya pemetaan terhadap potensi ekonomi yang ada di wilayahnya," ujarnya di Balai Kartini, Jakarta, Senin (25/8/2025).
AHY Menjadi Anggota Dewan Penasihat Otoritas Pantura1. Pemetaan ekonomi untuk pengembangan yang baru
Laki-laki yang akrab dipanggil AHY tersebut menjelaskan bahwa penelitian dan pemetaan potensi ekonomi sangat penting dalam memberikan masukan kepada pemerintah. Menurutnya, hasil penelitian tersebut tidak hanya berguna bagi Kementerian Transmigrasi.
Hal ini juga dianggap menguntungkan bagi Kemenko IPK serta pemerintah secara keseluruhan, sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada pembentukan pusat pertumbuhan ekonomi baru. Wilayah transmigrasi diharapkan menjadi salah satu titik utama dalam upaya tersebut.
"Penelitian dan potensi ekonomi akan memberikan kontribusi yang penting bagi pemerintah secara keseluruhan," katanya.
Tawa AHY Mengenai Usulan DPR Terkait Kereta Penumpang Perokok2. Kolaborasi antar pihak dalam wilayah transmigrasi
AHY mengatakan terdapat wilayah transmigrasi yang telah berkembang dengan baik, namun juga ada yang belum mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya kolaborasi antar berbagai pihak, termasuk dengan sektor bisnis.
Dalam hal ini, Kementerian Transmigrasi menyediakan lahan dan tenaga kerja, sedangkan sektor swasta diharapkan menyumbangkan modal, investasi, serta teknologi. Akademisi memiliki peran penting dalam memberikan saran mengenai sektor yang dapat dikembangkan.
"Peran para akademisi di kampus ini juga sangat penting dalam memberikan saran mengenai hal-hal yang dapat kita kembangkan untuk sektor industri," katanya.
AHY Mengungkap Ketidakseimbangan Keterampilan Tenaga Kerja di Masa Peralihan Menuju Ekonomi Hijau3. Perhatian diberikan pada pengurangan ketidaksetaraan ekonomi dan sosial
AHY menambahkan, kerja sama yang baik antara pemerintah, sektor bisnis, dan kalangan akademis diharapkan mampu mendukung keberhasilan program pengentasan kemiskinan serta mengurangi ketimpangan antar wilayah, ekonomi, dan sosial.
"Sejak awal, hal ini juga menjadi perhatian utama dan prioritas utama dari Bapak Presiden Prabowo Subianto," tambahnya.



KOMENTAR